Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perang Harga Chip 5G Sudah Dimulai



Jakarta - Analis Ming-Chi Kuo menyebut perang harga di industri chip 5G sudah dimulai, dan Qualcomm adalah perusahaan yang memulainya.

Menurut Kuo, Qualcomm sudah mulai memotong harga chip 5G kelas menengahnya, yaitu Snapdragon 765. Langkah itu diambil setelah penjualan ponsel 5G kelas atasnya ternyata tak sesuai harapan.

Dengan memotong harga-harga chip 5G kelas menengah, Qualcomm tampaknya berharap agar semakin banyak ponsel 5G yang beredar di pasaran. Setidaknya itulah analisis dari Kuo, seperti dilaporkan oleh IT Home, Kamis (16/1/2020).

Pemotongan harga chip 5G tersebut memaksa rival Qualcomm untuk ikut menurunkan harga chip 5G-nya, dalam hal ini adalah MediaTek yang menjual chip 5G yang bernama Dimensity. Akbatnya, margin keuntungan MediaTek diperkirakan bakal berkurang dari 40%-50% menjadi 30%-35%.

Dalam laporannya itu, Kuo menyebut Qualcomm kini memasarkan chip Snapdragon 765 5G dengan harga USD 40, atau turun USD 25-USD 30. Sementara chip Dimensity 1000 5G milik MediaTek biaya produksinya mencapai USD 45-USD 50, dan kini dijual dengan harga USD 60-USD 70.

Sebagai perbandingan, chip 5G flagship milik Qualcomm, yaitu Snapdragon 865 dengan modem Snapdragon X55 5G, dijual dengan harga USD 120 - USD 130, dan tak mengalami penurunan harga.

MediaTek sebenarnya punya chip 5G versi murah bernama Dimensity 800 yang bakal dirilis pada Mei mendatang. Biaya produksi chip ini diperkirakan adalah USD 30 - USD 35, dan tadinya diperkirakan akan dijual dengan harga USD 40 - USD 45. Dengan adanya penurunan harga oleh Qualcomm, MediaTek bisa dibilang tak punya ruang lagi untuk bermanuver dalam menghadapi kebijakan harga Qualcomm tersebut.

Dampaknya adalah MediaTek bakal kehilangan sejumlah konsumennya. Perusahaan seperti Oppo, Vivo, dan Xiaomi kabarnya akan memindahkan pesanan 20 juta sampai 25 juta chipnya dari MediaTek ke Qualcomm.

sumber:inet.detik